“ALCOHOL FREE” PRODUCT BELUM TENTU BEBAS ALCOHOL
Dalam pelabelan skincare maupun kosmetik penggunaan istilah “Alcohol” mengacu pada kandungan ethyl alcohol. Produk skincare maupun kosmetik yang menggunakan claim “Alcohol Free” kemungkinan masih mengandung alcohol-alcohol lain seperti ini:
✅ Cetearyl Alcohol
✅ Cetyl Alcohol
✅ lsostearyl Alcohol
✅ Myristyl Alcohol
✅ Behenyl Alcohol
Ini semua dikenal sebagai Fatty Alcohol dan efek pada kulit sangat berbeda dari ethyl alcohol.
Fatty alcohol memiliki berat molekul yang besar. Fatty alcohol tersebut menjaga emulsi antara minyak dan air supaya tidak terpisah. Jenis alcohol ini didapat dari asam lemak (fatty acid) pada tanaman dan atau minyak tumbuhan, itu kenapa penamaannya disebut “fatty alcohol.” Fatty alcohol itu tebal, waxy dan seringnya memiliki bentuk padat pada temperatur ruang.
Fatty alcohol mempunyai efek berlawanan dengan alcohol dengan berat molekul yang kecil ketika diaplikasikan pada kulit. Fatty alcohol juga berperan sebagai moisturizer, menahan kelembapan lebih lama dan memperlambat penguapan air dari dalam lapisan kulit serta meningkatkan lapisan pelindung lemak alami dikulit. Ini alasan kenapa fatty alcohol sering dijumpai pada ingredients list.
Analisis data dan perbandingan data dari studi toksisitas lain pada Cetearyl Alcohol, Cetyl Alcohol, lsostearyl Alcohol, Myristyl Alcohol, and Behenyl Alcohol dinyatakan aman sebagai bahan kosmetik maupun skincare dalam praktik penggunaan saat ini.
Jadi, Apakah skincaremu mengandung INGREDIENTS ini?
Referensi:
https://www.paulaschoice-eu.com/alcohol-in-skincare-the-facts
JOURNAL OF THE AMERICAN COLLEGE OF TOXICOLOGY , Volume 7, Number 3, 1988