APAKAH ALCOHOL DI SKIN CARE BISA DIMINUM?
Dalam pelabelan kosmetik (dalam hal ini bisa skincare, hair care, personal care, parfum maupun make up) penggunaan istilah “Alcohol” mengacu pada kandungan ethyl alcohol. Isopropyl alcohol yang dianggap oleh beberapa konsumen membuat kulit kering, itu sangat jarang digunakan pada skincare maupun kosmetik.
Jenis alcohol yang aman untuk diminum manusia yaitu ethanol (ethyl alcohol). Dua jenis alcohol lain untuk cleaning dan manufacturing (bukan untuk minuman). Contohnya methanol (methyl alcohol) merupakan komponen bahan bakar kendaraan. Itu juga digunakan untuk manufacture antifreeze, paint remover dan banyak produk lainnya. Isopropanol (isopropyl alcohol) merupakan nama lain dr spiritus yang digunakan untuk cleaning maupun disinfecting. Baik methanol dan isopropanol itu beracun untuk manusia. Minum alcohol ini sedikit pun akan berimpact sangat fatal.
Ethanol (ethyl alcohol) merupakan jenis alcohol yang banyak diminum orang setiap hari. Alcohol jenis ini dihasilkan dari proses fermentasi. Selama berabad-abad, orang telah mengkonsumsi ethanol sebagai minuman seperti beer dan anggur. Bagaimanapun ethanol mempunyai efek yang merusak badan. Liver manusia dapat memetabolisme ethanol tapi dalam jumlah sedikit.
Untuk mencegah ethyl alcohol dari kosmetik dialihkan secara ilegal untuk digunakan sebagai minuman beralkohol, dilakukan “denaturasi”. Ini dilakukan dengan menambahkan “denaturant” yang membuatnya tidak bisa diminum.
Ethyl alcohol yang didenaturasi dapat muncul pada list ingredients dengan beberapa nama berbeda. Di Ingredients biasa disingkat SD Alkohol (yang merupakan singkatan dari “alkohol yang didenaturasi khusus”), diikuti dengan angka atau kombinasi huruf angka yang menunjukkan bagaimana alkohol didenaturasi, menurut formularium dari United States Bureau of Alcohol, Tobacco, Senjata Api dan Bahan Peledak. Di antara alkohol terdenaturasi khusus, yang dapat digunakan dalam berbagai kosmetik adalah SD Alkohol 23-A, SD Alkohol 40, dan SD Alkohol 40-B.
Istilah “Alcohol Denat”. diperkenalkan di Eropa sebagai istilah umum untuk alkohol yang didenaturasi untuk kepentingan penyelarasan nama bahan secara internasional. Ini sering muncul pada produk yang dipasarkan baik di AS maupun di luar negeri. Anda juga mungkin melihat pernyataan ganda, seperti “SD Alcohol-40 (Alcohol Denat.).”
Alcohol dengan berat molekul kecil seperti isopropyl alcohol dan ethanol sering disebut sebagai SD Alcohol atau denaturasi alcohol/alcohol denat pada daftar ingredient. Alcohol tersebut berfungsi sebagai pelarut (solvent) dan membuat ingredients yang bersifat hydrophobic (tidak larut di air) menjadi bisa larut di air. Alcohol tersebut dalam bentuk liquid (cair) dan menguap sangat cepat.
Referensi:
https://www.alcoholrehabguide.org/alcohol/types/






